Sunday 3 May 2015

Warna Urin dan Kondisi Status Hidrasi Kita



Kadang kita bingung kan? Saat berkemih atau pipis atau BAK (Buang Air Kecil), warna dari urin kita berbeda-beda dari saat sebelum-sebelumnya. Kadang berwarna kuning pekat, kadang berwarna kuning jernih, kadang tidak berwarna, bahkan kadang ada yang berwarna orange. Pasti bertanya-tanya kenapa seperti itu kan? Apa baik-baik saa bagi kesehatan dan kondisi tubuh? Apakah tidak apa-apa?

Itu semua dikarenakan ada hubungan dengan keadaan hidrasi tubuh kita. Saat melakukan latihan fisik atau berolahraga, sangat penting untuk memperhatikan kondisi status hidrasi kita, apakah dehidrasi atau justru hiperhidrasi. Bila hal ini diabaikan, bukan saja bisa menurunkan kinerja latihan fisik saja, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan (Dokter spesialis kedokteran olahraga, Rachmad Wishnu Hidayat).

DEHIDRASI
Dehidrasi merupakan kondisi dimana tubuh kehilangan banyak cairan dibandingkan dengan jumlah cairan yang di dapatkan oleh tubuh. Sehingga menimbulkan gejala-gejala yang memiliki efek pada kondisi tubuh :

  • Sedang : Pusing, kulit kering, sakit kepala
  • Berat : demam, peningkatan denyut jantung, hilang kesadaran.

Sedangkan kelebihan konsumsi air (hiperhidrasi) dapat mengakibatkan tubuh mengalami keracunan air.



Salah satu cara kita mengetahui status hidrasi tubuh kita baik atau tidaknya, adalah dengan cara PURI (Periksa Urine Sendiri), dimana kita menggunakan table gradasi warna urin yang dicocokkan dengan warna urin saat berkemih.

  • Jernih /kuning transparan : status hidrasi tubuh yang baik.
  • Orange : perlu lebih banyak asupan air karena kurang terhidrasi dengan baik
  • Kuning pekat/coklat : kurang cairan.
  • Tidak berwarna : Terlalu banyak minum, harus mengurangi jumlah air yang dikonsumsi.
  • Warna seperti bir : Status hidrasi yang buruk, kurang konsumsi air sehingga harus segera ditambah, atau indikasi adanya gangguan liver. Konsultasi segera ke dokter.
  • Pink atau merah : indikasi adanya gangguan ginjal, tumor, prostat, atau infeksi saluran kencing / keracunan merkuri
  • Biru atau hijau : Akibat konsumsi pewarna makanan atau pengobatan tertentu. Bisa juga salah satu indikasi gangguan genetic yg jarang terjadi, atau infeksi bakteri di saluran air seni, segera konsultasi ke dokter.
  • Beruap layaknya soda : merupakan efek hidrolik yang tidak berbahaya bagi tubuh. Bisa juga karena tanda adanya masalah ginjal, atau kelebihan protein dalam pola makan.


Tentunya hal ini menjawab pertanyaan kita mengapa warna urin berbeda-beda, yaitu karna berbagai hal, status hidrasi, konsumsi makanan dan minuman, serta kelainan genetic atau infeksi bateri pada saluran kemih. Kita dapat mengenali hal-hal seperti ini sebagai tindakan pencegahan terhadap memburuknya kondisi tubuh melalui status hidrasi pada warna urin.

Terapkan pola hidup bersih dan sehat pada aktifitas kita sehari-hari dalam kehidupan. Bila bisa di cegah, kenapa harus di obati?


-R

Source : www.dailymail.co.uk & www.beritasatu.com



0 comments:

Post a Comment