Tuesday, 17 December 2013

Buang sampah sembarangan = sampah

Di kampus barusan aku belajar tentang kesehatan lingkungan kita. Setelah menyimak pelajaran ini, aku merasa kita perlu melakukan perubahan pada diri kita masing-masing sob. Hukum-hukum termodinamika yang ada juga udah lumayan menjelaskan kalau sampah itu ibaratkan energi, dan energi itu bisa kita manfaatin. Tergantung dari cara kita sendiri memandang sampah itu seperti apa.

Kaya anak-anak muda jaman sekarang ni ya, udah bagus-bagus tuh pemerintah bahkan pembuat syair-syair dan kata-kata mutiara agar kita gak buang sampah sembarangan.
contohnya yang ini :
"Buanglah sampah pada tempatnya!"
Terus nanti ada tuh yang nanggepin kata-kata ini dengan menunjuk temannya sebagai tempat sampah, jadi dia ngebuang sampah ke kocek baju temennya atau ke tas temennya atau apalah -_-.

Contoh yang lain :
"Janganlah menjadi orang pertama yang membuang sampah sembarangan!"
Kalau yang ini tuh cara mereka plesetinnya, mereka nunggu temen mereka atau orang lain untuk ngebuang sampah sembarangan duluan, kalau udah ada yang buang sampah pertama, nah dia jadi orang yang kedua yag ngebuang sampah. terus dengan bangganya dia ngejawab, "yg gak di bolehin kan orang pertama yang ngebuang sampah sembarangan, bukan orang kedua". x_x Dasar konyol!

Kita tahu sampah itu barang yang udah gak di pake, tapi gak seharusnya kita membuang sampah disembarang tempat. Dengan kita membuang sampah di sembarang tempat, kita udah mulai masuk ke tahah merusak lingkungan kita sendiri. Bisa kita lihat, ini nih yang bikin keadaan maupun lingkungan disekitar kita rusak. Dan kalau udah lingkungan kita udah rusak, kita sebagai manusia yang udah membuang sampah sembarangan juga pasti bakal kerepotan sendiri.

Contohnya, banjir, air yang kotor, polusi udara, banyak sumber-sumber makanan yang mati dan gak bertahan. Coba kita pikir sama-sama, kalau banjir, itu karena sampah yang membuat saluran air tersumbat ya kan? Hujan deras seharian, udah bikin suatu lingkungan banjir karena saluran airnya tertutup dengan timbuann sampah.

Air yang kotor. ini disebabkan karena lingkungan yang tidak bersih dan terlalu banyak sampah sehingga mencemari sumber air yang ada di lingkungan tersebut. Air yang tidak bersih ada akhirnya akan berujung menjadi awal dari sumber penyakit.

Polusi udara. Nah ini disebabkan karena lingkungan kotor dari sampah yang mengeluarkan gas-gas beracun. Membuat pencemaran di udara sekitar lingkungan. Menjadi susah mendapatkan udara yang segar. Ujung-ujungnya penyakit lagi.

Sumber-sumber makanan seperti hewan dan tumbuhan lainnya yang menempati suatu ekosistem akan mati bila pada lingkungan tersebut terlalu banyak sampah yang mencemari. Kita tahu sendiri bahwa sumber makanan manusia adalah hewan dan tumbuhan. Manusia hidup berdampingan dengan hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya agar manusia dapat bertahan hidup. Bagaimana jika satu persatu hewan dan tumbuhan ini mulai musnah? Tentunya akan berdampak sangat buruk bagi kelangsungan hidup manusia.

Mungkin hal mengenai pencemaran lingkungan karena sampah ini terdengar sangat enteng dan remeh di telingan sebagian orang. Tapi coba kita amati baik-baik, bayangkan bagaimana jika hal itu terjadi di lingkungan kita? Bagaimana jika hal buruk itu semua terjadi pada diri kita sendiri?

Mulai lah dengan diri sendiri. Mulai lah dengan menggerakkan diri kita sendiri untuk mulai menyanyangi lingkungan sekitar. Mulai lah berpikir untuk menyanyangi diri kita sendiri paling tidak. Dengan begitu kita dapat termotivasi untuk memperoleh lingkungan yang baik bagi kelangsungan hidup kita sendiri, dan ini sudah merupakan awal dari menyanyangi lingkungan. Hingga nanti kebiasaan ini akan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat disekitar kita.

Seperti yang kita ketahui, dengan banyaknya sampah yang sudah tercemar saat ini, kita tidak bisa membuat semua sampah yang ada tersebut untuk hilang selama-lamanya, karena kita tahu sampah (barang yang tak terpakai) akan selalu ada secara terus menerus. Semua hal yang kita pakai pasti mempunyai hal yang tidak terpakai pada akhirnya. Contoh, saat membeli minuman dengan botol. Air dalam minuman itu yang kita pakai, sedangkan botolnya merupakan sisa dari apa yang kita pakai, sehingga botol tersebut akhirnya berujung menjadi sampah (barang sisa). Dan kejadian adanya barang sisa (sampah) dari apa yang telah kita pakai ini terus-menerus muncul dan tidak dapat dihindari.

Solusinya adalah bukan dengan memusnahkan sampah atau barang sisa tersebut. Melainkan bagaimana caranya kita mengurangi produksi sampah yang ada dari diri kita masing-masing, lalu memanfaatkan barang-barang sisa tersebut agar tidak menjadi sampah (barang sisa yang tak berguna) tetapi menjadikannya barang yang bisa bermanfaat.

Banyak kebiasaan kecil yang bisa kita lakukan dan budayakan untuk mengurangi banyaknya pencemaran sampah. Mulailah untuk membiasakan diri agar tidak membuang sampah sembarangan apapun alasannya. Apapun alasannya!. Dengan bergitu kita dapat membudayakan diri kita sendiri untuk menyayangi lingkungan kita, kemudian kebiasaan ini akan dilihat orang lain yang juga tidak akan mau membuang sampah sembarangan. Mungkin terlihat aneh, tapi ini adalah kenyataannya. Manusia dengan bermacam-macam sifatnya, memiliki sebuah prasaan dimana dia akan merasa malu apabila melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan orang lain. Contohnya seperti membuang sampah sembarangan, apabila orang-orang disekitarnya bukanlah orang yang suka membuang sampah sembarangan (peduli dengan lingkungan) maka dia juga akan merasa malu jika dia membuang sampah sembarangan. Perasaan ini memang sudah ada pada setiap perasaan manusia. Maka dari itu, kuncinya adalah dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu.

Secara tidak langsung, alam juga telah membantu kita dalam mengurangi pencemaran lingkungan, namun hanya beberapa bagian dari banyaknya sampah yang kita produksi tiap harinya. Jadi pencemaran lingkungan tidak akan berkurang jika kita hanya mengharapkan bantuan dari alam saja, melainkan kita harus ikut serta merawat lingkungan yang juga kita tinggali ini sendiri.

Hasil yang kita dapat pada akhirnya jika kita sadar untuk merawat lingkungan :

- Kita sudah menyadari akan kesehatan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan lagi maka produksi sampah-sampah akan berkurang.

- Kita membantu mengurangi produksi sampah dengan mengolah atau memanfaatkan sampah (barang sisa dari yang sudah kita pakai) untuk dimanfaatkan menjadi hal-hal yang lebih berguna dibanging di buang dan mencemari lingkungan.

- Mengolah limbah yang sudah tak terpakai menjadi barang-barang yang berguna melatih kreatifitas kita sebagai manusia yang dianggap cerdas dibandingkan makkhluk hidup lainnnya.

- Upaya manusia untuk membersihkan lingkungan seperti membersihkan saluran air dan sebagainya menjadi tidak sia-sia karena jumlah produksi sampah berkurang. Karena biasanya yang membuat manusia malas untuk membersihkan lingkungannya karena mereka merasa percuma jika harus membersihkan lingkungan  (membersihkan saluran air yang tersumbat sampah) kalau produksi sampah yang datang terus menerus tidak ada habisnya malah lebih banyak dari pada besarnya usaha masyarakat untuk membersihkan.

- Dengan berkurangnya pencemaran lingkungan, lingkungan menjadi lebih bersih dan enak di tinggali. Udara yang segar, saluran air yang tidak lagi tersumbat dan sumber air bersih yang menghindari manusia dari segala sumber penyakit, dan menjadi lebih sehat, tidak hanya sehat pada lingkungan dan jasmani, tetapi juga rohani.

- Populasi hewan dan tumbuhan yang menjadi sumber makanan manusia tidak musnah, sehingga manusia tidak mengalami krisis makanan, dan memiliki sumber makanan yang tidak tercemar.

- Dan masih banyak lagi keuntungan dari menjaga kesehatan lingkungan dengan hanya mengurangi produksi sampah.


"Budayakan membuang sampah pada tempat sampah". Jangan terapkan membuang sampah pada tempatnya, kemudian kalian menunjuk teman kalian sebagai tempat sampahnya. Heeeh -_____-

Semoga bermanfaat. :)

2 comments:

  1. di Indonesia ini asal org bisa buang sampah pada tempatnya itu sudah sangat bagus, ngga perlu mikir dulu mau daur ulang ini itu.

    ReplyDelete
  2. Nah iya betul bro, balik lagi ke masing2 pribadi individu :)

    ReplyDelete